Metode yang diterapkan modifikator Formula Yogyakarta, Jateng ini, memang terkesan biasa. Tapi kenyataannya tak begitu. Melalui penerapan cutting sticker hand made beraksen unik memunculkan dua karakter berbeda yang bisa dibedakan secara kasat mata.
"Umumnya, modifikasi yang cuma mengandalkan cutting sticker enggak berani mencampurnya dengan aksen lain. Apalagi pakai metoda pengecatan airbrush," ungkap pria bertubuh subur ini.
Pertimbangan memilih besutan hatchback berkapasitas 1.200 cc ini, selain buat diandalkan untuk mobilitas harian, Benny juga berpendapat kalau dimensi mungil March itu lebih menarik jika disematkan grafis eksklusif.
Penciptaan dua karakter berbeda di atas media stiker cutting ini, bisa dicermati dengan jelas pada sekujur bodi samping March, yang masih dibalut kelir putih asli pabrik. Pada grafis yang punya desain semi tribal itu, memadukan stiker dengan aksen-aksen unik di dalamnya. Karakter pertama karya Benny, berupa corak abstrak dari cat menggunakan metoda airbrush.
Kemudian karakter kedua yang coba ditonjolkan pria 32 tahun ini, dengan menyematkan unsur grafis bercorak tengkorak dan tulang, yang dibikin pakai pensil gambar.
Perpaduan karakter abstrak dan grafis tadi jelas mmenguatkan aspek inovasi, terutama saat turun di ajang Accelera Auto Contest, di Jogja Expo Center (JEC), Yogyakarta, (16-17/7) wajar kalau ia berhasil keluar sebagai the best artistic design untuk kategori rookie.
Benny yang juga salah seorang pentolan klub Option Platinum ini, juga mengisahkan kalau proses penciptaan desain stiker berkarakter bikinannya itu, memerlukan waktu cukup lama. Menurut pria pe hobi kuliner itu, pembuatan aksen grafis dan abstrak dilakukan setelah stiker tertempel rapi pada bodi. "Termasuk untuk membuat gradasi warna yang menghasilkan efek pelangi tadi," pungkas cowok berkacamata ini.
Sementara kabin dibiarkan standar, lantaran masih diandalkan buat harian. "Hanya melapis seluruh panel kabin dengan peredam, untuk mengurangi efek noise dari luar," tutup Benny. (mobil.otomotifnet.com)