Bayangan modifikasi pun bakal berseliweran di benak. Nah, ubahan Echin, pemilik bengkel Engine+ di Kelapa Gading, Jakut ini bisa jadi patokan. Bagaimana duetnya bersama Luckas Dwinanda Tjandra, tuner Engine+ bisa mengekstrak 263 dk dari blok mesin standar?
EKSTRA INJEKTOR
Sentuhan melecut tenaga tambahan dari mesin D16 standar Estilo milik Echin ini memang dilakukan ekstra teliti. Lihat saja ruang mesin yang masih memangku dapur pacu standar, bahkan tanpa ubahan kepala silinder VTEC yang lazim dilakukan pecinta Honda.
Lirikan langsung ditujukan pada peranti forced induction. Tidak tanggung-tanggung, sepasang sistem dibenamkan ke mesin asli. Yaitu sebuah rumah keong sumbangan dari mesin Nissan RB20DET plus gas nitrous yang menyuntikkan 30 dk ekstra.
Tiupan turbo kemudian didinginkan pada front mount intercooler Floek dan diteruskan pada intake manifold Edelbrock. "Intake ini flownya lebih bagus dan diameternya besar. Jadi bisa dipasangkan dengan throttle body mesin B16A," lanjut pria 27 tahun ini.
Pada throttle body juga tampak sakelar khusus pengaktif nitrous buatan NOS. Dengan konfigurasi wet system, tenaga total 263 dk tersalur melalui kopling Exedy dan gir close ratio khusus gigi 1,3 dan 5 buatan M Factory.
Mengimbangi kencangnya mesin, pengendalian jadi sektor ubahan berikutnya. Tentu agar lebih mudah menjinakkan liarnya entakan tenaga. Bayangkan saja, tanpa NOS sudah meletup 230 dk, begitu nitrous tersembur melonjak lagi.
Maka, satu set suspensi D&D diboyong buat mengisi spatbor Estilo merah ini. Empat buat coilover shock pun disematkan. Berbagai setelan bisa dilakukan.
Misalnya ketinggian mobil yang bisa ditentukan dengan memutar ulir dudukan per untuk menetukan panjang keseluruhan coilover.
Menyetel kekerasan sokbreker pun bisa diatur sesuka hati. Tinggal putar kenopnya yang ada di atas support sokbreker. Kian lengkap, tapak diperlebar dengan pelek Work VS yang berbalut ban berdimensi 215/45R18. (mobil.otomotifnet.com)