Pasalnya kabin lapang bawaan Luxio ini sudah disulap menyerupai sudut ruangan di dalam diskotik, lengkap dengan turn table lansiran Numark buat mendukung DJ performance. “Tidak sekadar mixer dan turn table, software khusus buat sang DJ sudah saya siapkan pada laptop di sampingnya,” ungkap Allan.
Memang awalnya ide yang ditawarkan Allan ini sempat tak digubris oleh salah satu penggawang Bibass Audio System di Manado, Sulut, yang mengerjakan seluruh penggarapan sistem tata suara termasuk kosmetik yang dipakai. Tapi lantaran konsep audio awalnya sudah dibikin bersistem car entertainment, penambahan perangkat meja DJ sebagai maskot andalan tak begitu menyulitkan.
Sementara posisi bangku belakang tetap dimanfaatkan, namun berganti sofa bergaya elegan, yang dibungkus kulit sintetis dengan paduan warna krem dan cokelat. Supaya terlihat harmonis, boks MDF di belakang juga dilapis bahan serta kelir yang sejenis.
Untuk mengisi kekosongan di sisi kanan-kiri sofa, Allan menambahkan seperangkat rak kabinet sebagai mini bar. Sisi kanannya dibuatkan tatakan botol dan gelas, pakai material akrilik yang juga berfungsi sebagai kosmetik pendukung. Sedangkan sisi kiri sofa diselipkan lemari kaca buat tempat menaruh beragam botol minuman berkelas. Sementara kaki-kaki sofa, difungsikan sebagai boks power amplifier. “Konsepnya harus dibikin serapi mungkin supaya nyaman dilihatnya,” tandas Allan.
Bagian eksterior sebagai pendukung tampilan kendaraan, agak dibikin catchy (menarik), supaya kalangan party lovers termasuk konsumen audio mudah mengingat Luxio ini. Memang tak dibikin terlalu heboh, sekadar memadukan kelir two-tone dengan tambahan aksen grafis pakai cutting sticker di beberapa bagian bodi luarnya. Hasilnya, para penggila pesta semakin tergoda buat menjajalnya. (mobil.otomotifnet.com)