Berdandan ala besutan elegan bertema VIP style, Billy justru merasa lebih percaya diri, ketimbang mengubah tampilan mobilnya bergaya bak petualang sejati. "Saya terapkan gaya modifikasi ini justru karena tidak pernah beradventure pakai Terrano ini," ungkap belia 15 tahun ini.
Memang sejak awal cowok kelahiran Manado, Sulut ini sudah memiliki insting cukup tajam, dalam membaca kebutuhan pasar modifikasi di kota kelahirannya itu.
Menurut Billy, tren bertema elegan bukan lah monopoli para pemilik sedan atau MPV. "SUV bergaya VIP style justru belum banyak yang berani menerapkan. Padahal kalau dikemas dengan baik dan tak berlebihan, hasilnya bisa lebih menarik," pungkasnya di sela sesi pemotretan.
Meski umurnya masih terbilang muda di antara rival-rival di kelasnya, siswa SMU Rexmundi Manado ini sedikit pun tak merasa minder. Padahal kategori elegan merupakan kelas paling bergengsi, pada gelaran Accelera Auto Contest (AAC) 2011 di kota Manado beberapa waktu lalu.
Faktor kedewasaan yang membimbing Billy untuk menciptakan karya terbaiknya ini. Meski tak berhasil lolos sebagai jawara di kelas elegan, kreasinya ini berhasil menyabet trofi Nominee of King Elegant.
Memang jika memerhatikan kaki-kaki SUV Nissan ini, aspek daily use tetap dipertahankan. Meski diameter lingkar roda sudah dibikin melar, bagian suspensi tak diubah secara ekstrem. Hanya mengganti sokbreker standar pakai Rancho RS9000, yang berkarakter lebih keras ketimbang bawaan mobil. "Supaya lebih stabil kalau untuk lari kencang," kata Billy.
Sedangkan interior merupakan sektor yang paling banyak mendapat sentuhan modifikasi bernuansa elegan. Hasil garapan rumah modifikasi Auto Drezz di Manado, sekejap mampu mengubah kesan kaku pada interior Terrano.
Itu sebabnya SUV bertampang elegan ini cukup diperhitungkan sejak awal oleh para rivalnya, termasuk dari sang pemegang trofi King Elegant.
Dua konsep yang digabungkan dalam sistem in car entertainment di kabin Nissan Terrano ini, lebih untuk kebutuhan kontes dan hobi. Billy yang masih sangat muda ini memang tak begitu tertarik dengan dunia malam. Namun karena tuntutan kebutuhan kontes, Ia pun merelakan bagasi mobilnya ini diubah layaknya etalase di klub malam.
Meski begitu, penerapan sistem audio SQL tetap diselipkan untuk menyalurkan hobinya bermain
games. "Karena saya hobi olahraga dan nonton film, fasilitas multimedia dan car cinema mesti tersedia di dalam mobil. Supaya enggak bosan kalau lagi enggak ada kerjaan bareng teman-teman," ungkap Billy.
Head unit monitor Pioneer AVH-P6850 dengan fitur multimedia mumpuni, memudahkan untuk memutar beragam format lagu maupun film dari berbagai media penyimpan eksternal.
Monitor headrest di seluruh jok sebenarnya agak mubazir. Sebab posisi LCD di sandaran kepala bangku tengah, kerap tak dilihat lantaran bagasinya sudah disesaki subwoofer berikut boksnya. Penerapan instalasi seperti ini pun didasarkan atas kepentingan kontes semata, tidak murni buat pemuas mata pemiliknya. (mobil.otomotifnet.com)