"Cuma sayangnya bodi masih biasa aja. Kurang bagus untuk nampang. Makanya saya ubah agar siap mematuk. Kan Scorpio berarti kalajengking yang punya buntut bisa mematuk lawan. Maksudnya untuk mematuk lawan di ajang contezt modifikasi," buka Suripto dari Ripto's Custom Bike (RCB), Purwokerto.
Ubahan bodi jadi super penting. Motor milik Bowo yang bekerja di Pertamina, Cilacap, ini dibuat dan disiapkan untuk beradu di ajang contezt. Modifikator beken disapa Ripto ini merangkai pola bodi dengan konsep street ighter ala West Jateng Style alias WJS.
Makanya, modifikator kucil alias kurus kecil ini potong habis sasis belakang. Maksudnya, dipotong dari pangkal dudukan sasis di belakang as lengan ayun. Sebab Ripto membuat konstruksi baru agar buntut lebih pendek dan simpel.
Sasis bagian atas center back bone juga dipangkas. Gantinya, "Memakai pipa 22,5 mm sebagai rangka baru. Fungsinya cuma sebagai dudukan jok depan. Sementara dudukan bawah sengaja digeser rada naik agar tidak terlihat menumpuk antara bodi dan swing arm. Memiliki jarak namun tetap terlihat dinamis," cuap Ripto yang bikin gerai di Jl. Kutaliman, RT 1/2, Kedung Banteng, Purwokerto ini.
Makanya rangka dengan konstruksi baru lebih simpel. Dudukan ujung bodi belakang cuma pakai braket kecil. Olahan bodinya, Ripto mengacu pada aplikasi konsep Bulldog. Berbuntut kecil dengan badan bagian depan besar. Bagian awal olahan bodi fokus pada dimensi tangki.
Untuk urusan bentuk tangki, Ripto hanya mengukur dimensi tempat duduk, dibuat dengan tinggi sekitar 70 cm dari atas tanah. Itu sesuai postur tubuh Bowo yang sedang-sedang saja.
Terlihat besar memang, namun jika ditengok dari atas baru ketahuan kalau dimensi tangki sebenarnya memang kecil. "Sengaja dibuat pipih pada bagian belakang, agar enak dikempit jika dipakai riding. Terlihat besar sebab saya bikin sayap tangki lebar dengan desain menyatu tangki. Namun itu semua knock down, bisa dicopot kok," sebut modifikator yang gak pernah sepi order ini.
Finishing, keseluruhan bodi dikelir candy tone hitam, hijau dan oranye glitter agar memukau juri contezt. Pada bagian ini penggarapan diserahkan ke Upenk dari Jl. Sulawesi No. 16, Cilacap. (motorplus-online.com)
Olahan bodi besar tentunya disesuaikan aplikasi roda besar. Untuk bagian ini Ripto comot satu set kaki-kaki dari Suzuki Hayabusa. Lengkap mulai pelek, sokbreker dan peranti pengereman. Minim kendala ditemui, sebab bagian depan cuma ada beberapa penyesuaian saja.
Contohnya dudukan komstir yang perlu diatur ulang. "Juga sok belakang bawaan Hayabusa gak bisa dipasang. Sebab terlalu panjang. Jalan keluarnya pakai sok Scorpio asli. Cuma konstruksi unitrack masih dipakai, sehingga rebound tetap nyaman," yakin Ripto yang mengubah dudukan atas sok belakang dengan pelat 5 mm ini.
Delta box juga serius digarap. Bukan sebagai ornamen pelengkap semata. Desain juga sudah disesuaikan dengan sisi dinamis bentuk bodi yang merupakan gabungan desain menyiku dan lengkungan halus.
Pada bagian bawahnya memiliki lengkung dinamis dengan sambungan antar bodi rapat, sehingga terlihat rapi dan halus. Hebat..
Ban depan : Swallow 120/70-17
Ban belakang : Pirelli 190/55-17
Swing arm : Hayabusa
Sok depan : Hayabusa
Setang : Top Secret
Knaplot : Yoshimura
RCB : 0816-4289-149