Corak batik khas Jogja bermotif Parang Kusumo dan Kestarian itu, digambar pakai pen airbrush oleh Donny Ariyanto, punggawa Studio Motor Custom Bike, pada sasis fixie PCO Airblade berikut peleknya yang lebar 4,5 cm.
Cuma berhubung sepeda sering dibawa kemana-mana, dia juga pengin skubek bisa bawa sepedanya dan digambar aliran yang sama. "Cuma agar temanya sesuai, Mio lebih dulu dirombak aliran low-rider. Lalu dipasang anhang di sebelah kanan,L ucap builder dari Jl. Veteran Raya, Bintaro, Jakarta Selatan.
Ubahan dapat dilihat dari pemasangan batok lampu Scoopy di tebeng depan yang didesain menyatu dengan spatbor. Lalu peredam kejut depan merek One Racing, langsung terhubung ke setang model scrambler variasi berikut perniknya.
Biar kelihatan kokoh, Donny juga ikut menambahkan bodi di bagian rangka tengah pakai fiberglass yang bagian tengahnya sudah diberi tulang dari pipa besi terlebih dahulu. Penambahan ini digarap sampai buritan yang bentuknya buntung dan lebih kaku ikuti desain lampu dan rem belakang.
Kelihatan buntung karena mesin berikut CVT dan ban belakang Swallow 160/60-14 dipasang undur-undur 15 cm. Lalu monosok Jupiter MX diterapkan di tengah setelah ditopang adaptor di tengah CVT.
"Untuk anhang, dibikin dari besi kotak yang pasang pada rangka tengah. Juga di rangka belakang dekat kipas mesin. Lalu dudukan sepeda merek Thule dipakai jadi pegangan besi anhang itu," imbuh pemenang ke-2 kelas low rider di ajang MOTOR Plus Skubek Contezt 2011.
Kemudian Mio kena airbrush motif batik dan warna yang sama yaitu oranye. "Untuk motif Parang Kusumo bisa dilihat pada bagian tebeng sampai ke buritan. Sedang motif Kesatrian tampak pada tebeng hingga cover tengah. Motif itu juga bias dilihat loh di fixie," tunjuk Donny tentunya dengan penuh kebanggaan. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Swallow 140/70
Ban belakang : Swallow 160/60-14
Pelek depan : Custom 4 inci
Pelek belakang : Custom 7 inci
Cat : Sikkens