Modifikasi Toyota Echo 2000 hiaju mini azik

Modifikasi Toyota Echo 2000 hiaju mini azik - terbaru memuaskan sekali dari Modifikasi Toyota Echo 2000 hiaju mini azik.
Meski bukan dream car back to 90s, Toyota Echo cukup fenomenal di zamannya. Lazim disebut sebagai Toyota Yaris generasi pertama, mobil imut ini masuk ke Tanah Air lewat jalur importir umum.

Bila kini dibanderol dengan harga Rp 86-87 juta, untuk mendapatkannya tak semudah membalik telapak tangan. “Terbilang langka karena dulu masuk ke Indonesia dalam jumlah sedikit,” ujar Freddy Hermawan dari New Face Paint Factory di bilangan Lebak Bulus, Jaksel.

Makanya Bobby Yonan tetap mempertahankan Toyota Echo miliknya yang dibeli sejak baru. “Berhubung sudah 12 tahun, kemarin saya siram ulang di tempat Freddy,” ujarnya.

Warna pilihannya pun tak tanggung-tanggung, hijau daun jenis solid keluaran dari Spies Hecker. Bila melongok catalog Spies Hecker, warna ini ada di daftar moge BMW.

 Side skirt sporty menambah aksen low ride, Pelek BBS RS 15 inci siap melibas jalan jelek

Untungnya Echo milik Bobby tak banyak keropos atau penyok. Menyiram ulang sekujur bodi tak perlu pakai las bodi sehingga biaya bisa ditekan.

Hanya saja, Bobby tak ingin mobil mungilnya hanya berganti cat. Ornamen pelengkap bodi pun ditambahkan agar besutan bertransmisi matik ini tampil lebih sporty.

Freddy menambahkan front lips, side skirt dan rear spoiler berbahan pelat aluminium 2,5 mm. “Bodi kit tetap bisa ringan, namun kuat meski terkena benturan,” sahut Freddy.

Penambahan ini lantaran Bobby mengganti suspensi dan pelek berdiameter lebih besar. Dengan bodi kit tambahan tadi, aksen low ride bisa didapat meski suspensi hanya potong per sebanyak 2 jari.

 Front spoiler dari pelat aluminium lebih kuat menahan benturan tanpa mengorbankan bobot, Rear spoiler gaul juga berbahan pelat aluminium yang dilabur sewarna bodi

Pelek BBS RS alias BBS ‘jala’ berwarna kuning keemasan berdiameter 15 inci menggantikan pelek orisinal yang hanya 14 inci. Lantaran kolong sepatbor terbilang sempit, pemakaian pelek dan ban berprofil 55 sudah terasa sesak.

“Ini mobil mau dipakai harian jadi jangan bikin sengsara karena ban nyangkut di bibir sepatbor,” kelakar Bobby. Menurutnya, pelek dan ban lebih tebal yang dipakai sekarang masih layak untuk mesin 1.300 cc VVT-i bawaan pabrik.

Justru lebih enak saat bertemu jalan jelek karena profil ban yang tinggi bisa memberikan bantingan lebih empuk meski suspensi sudah dibuat lebih rendah. (mobil.otomotifnet.com)