Maka dari itu, untuk melampiaskan hasratnya yang sudah memuncak, pria ramah ini sengaja membeli sebuah Corolla DX. “DX ini sudah saya pakai setahun belakangan ini, saya drivernya, dan anak saya Arya Kristianto sebagai navigatornya, namun tahun ini Arya akan diproyeksikan sebagai pengganti saya,” tutur pria enerjik ini.
Untuk segera menghilangkan dahaga terhadap mobil kencang, maka Ari pun melakukan jalan pintas, dengan mengganti mesin standar DX 4K dengan mesin 3S-GE berikut transmisinya. “Pertimbangan saya pakai 3S-GE karena saya ingin mesin yang kapasitasnya lebih besar,” ungkap Ari.
Proses pemasangan mesin 3S-GE ini tidaklah mudah, karena dimensinya yang sedikit berbeda, dan posisi delco yang ada di bagian belakang. “Harus bobok firewall, supaya posisi delco bisa masuk,” ungkapnya.
“DX ini sengaja dibangun untuk reli, maka sektor kaki-kaki juga jadi salah satu fokus utamanya,” lanjut Ari. Maka pengaplikasian sokbreker Bilstein bukan tanpa alasan.
“Konstruksi sokbreker Bilstein cukup kokoh, jadi untuk melahap trek ekstrim enggak perlu khawatir bakalan rontok,” terang Ari. “Bahkan mobil sempat beberapa kali terbang saat melewati gundukan trek,” bangga pria yang juga hobi ngumpulin velg retro ini.
“Kaki-kaki seperti ini sangat enak untuk bermanuver di trek tanah, bahkan ketika harus counter stering, mobil tetap anteng dan enggak limbung,” ungkap pemilik Honda Jazz bervelg retro ini.
Standar Reli
Salah satu persyaratan sebuah mobil untuk mengikuti kejuaraan reli, adalah faktor safety-nya. Oleh karena itu, seluruh kabin mobil ini disesaki dengan peranti roll bar yang sesuai dengan standar reli.
“Roll-bar seamless dengan bahan besi berdiameter 45 mm untuk gawangnya,” ungkap pehobi golf ini. Sedangkan untuk struktur lainnya, menggunakan besi berdiameter 43 mm, dan harus dilas ke struktur bodi. Sebagai gambaran, Ari menghabiskan sekitar Rp 12 juta untuk membuat roll-bar, namun semua itu demi faktor keamanan, karena reli memiliki resiko yang cukup besar.
Mesin 3S-GE, kem Kelford, busi NGK, kabel busi MSD, karburator Webber 4 Barrel, oil catch tank Greddy, radiator custom, knalpot custom, jok OMP, setir Nardi Torino Classic, shift knob Tom’s, pedal Sparco, mud flap TRD dan Avco, bonnet pin Sparco, ducktail custom, lampu Hella, sokbreker Bilstein, per Sachs, velg Potenza Rally (14x6,5) inci, ban Spectra Pro Rally 103 175/70 R14
Mesin : P Five, Pamulang, Ciputat, Tangerang
Kaki-kaki : Gondor Motorsports, Terogong, Jakarta Selatan
Bodi dan aksesori : K Zero, Duren Tiga, Jakarta Timur
Cutting sticker : KJM Sticker, Duta Mas Fatmawati, Jakarta Selatan
Velg : Boutique Felgen, Kemang, Jakarta Selatan