Langkah pertama, menguliti cat hijau muda bawaan. “Dikerok semua sampai bersih, ngelas panel-panel, krom ulang ornamen,” ucapnya. Begitu pelat bodi mulus semua, langsung masuk tahap pengecatan. “Iqbal pilih cat hijau transparan yang dicampur xirallic kuning,” terang pria ramah ini.
Tujuannya agar cat transparan ini menutup secara merata. “Setelah dicat dua lapis, didiamkan sampai kering, baru dicat lagi sebanyak dua lapis,” beber pria yang sudah main modif dari SMA ini. Langkah ini bertujuan agar cat mengering sama rata, “Kalau tidak rata, nanti catnya ada yang mengelupas,” ujarnya lagi.
Tujuannya, agar cat yang didalamnya benar-benar kering merata. “Kalau dipernis langsung enam lapis, takut ada cat yang belum kering,” wanti pria berpostur tegap. Jika ada cat yang belum kering, “Pasti bakal ‘bangun’ catnya,” tutup Amien.
Per Tinggal Satu Ulir
Holden Special yang kodratnya punya kenyamanan tinggi, sirna oleh Amien demi mengejar gelar di beberapa ajang kontes. Bayangkan saja, per depan dipotong hingga sisa satu ulir! “Masih pakai per hanya untuk memenuhi syarat kategori kontes saja,” jelasnya.
Demi menguatkan kesan Lowrider, velg diganti Centerline dengan ukuran 16x8,5 inci offset 35. “Karakternya paling cocok, dibanding velg lainnya,” tutur Amien soal velg yang dibeli Rp 12 juta dalam kondisi bekas.
Tadinya, ban belakang mau dikasih ukuran lebih lebar, namun sayangnya mengharuskan wide body. “Jelek kalau wide body, kesannya maksa,” ucapnya. Maka Amien pun membalutnya dengan ban Bridgestone Turanza AR10 215/55R16 di belakang dan Dunlop SP2000 195/50R16 di depan. Kalau velgnya mau dijual kabarin ya sob, hehe… (mobil.otomotifnet.com)