"Susah juga mau memangkas waktu satu detik saja, ya. Makanya sekarang pakai turbo," ucap Ewin ditemani teman-teman anggota komunitas TSVC (Toyota Soluna Vios Club) saat sesi foto di bilangan Senayan, Jakpus. Bagaimana jurus ciamiknya?
BLOK 7A-FE
Aliran adrenalin memang sedang digandrungi Ewin. Jika sebelumnya wara-wiri pakai sedan Eropa, jadi kepincut Soluna buat ‘mainan'. "Kayaknya lucu juga buat dioprek," kekehnya. Oprekan pun difokuskan membuat tarikannya lebih kencang.
Beberapa langkah modifikasi ditempuh. Pada awalnya, settingan naturally aspirated tetap dipertahankan. Namun buat meningkatkan tenaga, kapasitas mesin dinaikkan. Menurut pria 33 tahun ini, blok mesin mengandalkan dapur pacu Toyota 7A-FE berkapasitas 1.800 cc.
Mesin dengan blok baru digandeng dengan transmisi Toyota Starlet GT yang punya rasio lebih rapat. "Perlu ubahan sedikit pada bell housing, motor starter, flywheel dan as roda," sambung Apre, panggilan sohor Imam Choiri, tuner AP Speed di Raden Inten, Jaktim. Sedangkan koplingnya pakai satu set TRD buat Toyota Corolla GTi bermesin 4A-GE.
Sebongkah rumah keong Zage TD04, mirip dengan turbo Mitsubishi Lancer Evo pun disematkan. Sejatinya, turbo ini ada pada paket plug and play buat Toyota Vios. Jadi, menempelkannya pada kepala silinder Soluna, butuh exhaust custom. Selain itu, wastegate asli dicopot dan diganti pakai external wastegate.
Pada sisi asupan udara dan bensin, intake manifold ditukar pakai mesin Great Corolla 4A-FE, dipadu throttle body 45 mm 4A-GE dengan adaptor custom sekaligus buat rumah extra injector Mitsubishi VR4.
Rombakan terakhir ini bikin senyum Ewin makin lebar. Pasalnya, catatan waktu bisa dipertajam hingga 13,8 detik! "Jadi main di kelas 14, deh," cetusnya. Wah, proyek selanjutnya apa nih? Pangkas bobot mobil, atau bobot drivernya? Ups...ssstt.. (mobil.otomotifnet.com)