Pasalnya, selama ini sudah setia dengan besutan berlogo ‘H’. Namun akhirnya terjawab ketika Yose bertemu sobat karibnya, Ebel dari Wisesa Motorsport di bilangan Haji Nawi, Jaksel.
Ebel baru saja kelar membangun Mitsubishi Lancer Evo VIII yang dibuat untuk Time Attack sekaligus contest car. Dari garuk kepala menjadi geleng kepala.
MESIN 775 DK
Mesin 4G63-T yang sudah bermutasi jadi 2.400 cc dan siap menerima boost 2,7
Secara struktur bodi dan kaki-kaki tak banyak mengalami ubahan karena mobil memang sudah siap balap. Tetapi mesin dan atribut pendukungnya diganti semua.
Hampir semuanya dibelikan baru dengan spesifikasi lebih tinggi. “Targetnya bisa masuk 9-10 detik untuk 402 meter,” jelas Ebet, tuner Wisesa Motorsport yang menangani langsung proyek Lancer milik Yose ini.
Bisa terlihat di kabin mesin yang mulai penuh sesak dengan seabrek perabotan pendongkrak tenaga seperti turbocharger gambot, down pipe ‘gajah’ hingga turbo intercooler raksasa. “Apapun akan dilakoni untuk bisa menyemburkan tenaga di atas 750-800 dk,” tutur Ebet antusias.
Bahkan urusan drive train, suspensi dan roda ikut dibenahi untuk memenuhi traksi maksimal saat launch hingga garis finish.
Membuat mesin yang powerful dan tahan banting ternyata tak semudah membalik telapak tangan. Sebab mesin 4G63-T yang jadi bawaan pabrik tak lagi mumpuni. “Kemampuan mesin standar hanya bisa di spec-up tak lebih dari 500 dk,” jelas Ebet.
Makanya jeroan mesin bisa dibilang ganti total dengan versi aftermarket yang sudah ketahuan performanya. Hanya blok mesin saja yang masih dipakai. Sisanya, mulai dari crankshaft stroker kit 2.400 cc, setang piston hingga piston pakai produk yang dibeli dari AMS Performance di Amerika.
Kabin dibuat ringkas dengan perangkat elektronik tambahan untuk memantau kondisi mobil
Konon, paket jeroan mesin yang ditanam sekarang bisa tahan hingga 800 dk yang disuplai turbocharger Bull’s Eye S375 ‘Batmo Wheel’.Tenaga mesin yang sudah sebesar itu, jelas menjadi krusial bila kaki-kaki sebagai penyalur tenaga mesin tak bisa menahan beban torsi maksimal yang naik berkali lipat.
Pangkas bobot interior juga dilakukan lewat bucket seat (kiri) - Memangkas bobot total mobil dilakukan secara maksimal dengan bahan fiberglass (kanan)
PANGKAS BOBOT 40%
Tangki bensin bermaterial aluminium khusus untuk balap drag race 402 meter (kiri) - Fuel pump elektronik keluaran Bosch sebanyak 2 buah menjadi andalan suplai race fuel (kanan)
Maksudnya jelas, selain untuk mengurangi bobot, juga memudahkan saat harus melakukan oprekan seperti repair, tuning dan setting. Paling penting, saat terjadi darurat seperti kebakaran, bahan fabrics dan material plastik di dalam kabin tak bisa lagi memancing besarnya api sehingga mudah dipadamkan.
Kini semua tergantikan dengan material fiberglass yang memiliki bobot ringan dan tak mudah pecah.
Tak heran bila power to weight ratio mobil ini menjadi sangat tinggi. Boleh dibilang bobot total mobil bisa terpangkas hingga 40% karena pemakaian bodi bermaterial composite dan roll cage seamless yang juga impor langsung dari Amrik. (mobil.otomotifnet.com)