Modif BMW 318i E30 M42 1991 abu abu mantab

Modif BMW 318i E30 M42 1991 abu abu mantab - terbaru sekali dari Modif BMW 318i E30 M42 1991 abu abu mantab.

JAKARTA - up, membaca judulnya, penulis dijamin nggak salah ketik karena BMW 318i E30 milik Antonius Gita Prasetyo memang tak lagi bermesin M40.

Bagi penggemar berat E30 alias BMW ‘Mas Boy’ ini, engine swap dianggap sah selama mesin masih satu family. “Di Jerman atau Amerika memang ada seri E30 bermesin M42, berlabel 318iS,” terang Gita.

ENGINE SWAP
Di Tanah Air, hanya varian BMW Z3 lawas yang mengusung mesin M42. Itu pun tak banyak populasinya. Gita secara tak sengaja menemukan mesin M42B18 dalam kondisi baru.

Ceritanya, ketika dia bermain ke salah satu bengkel temannya yang spesialis BMW. “Di salah satu pojok ruangan bengkel, teronggok mesin M42 ini yang masih ada di dalam peti kayu,” kenangnya.

Usut punya usut, ternyata mesin ini tadinya dipesan oleh seorang pelanggan yang membatalkan order. Mendengar status yang tak lagi bertuan, Gita langsung mengeluarkan jurus rayuan maut untuk menebusnya.

Setelah didapat kata sepakat soal harga, dipasanglah mesin dalam kondisi long block ini ke kabin mesin E30 silver berembel-embel full Schnitzer miliknya.

“Proses pemasangan hampir tak ada masalah karena secara konstruksi sama dengan mesin M40,” papar Wijanarko Adhi Pratama dari BMWCCI yang membantu dalam proses pemasangan.

Di atas kertas, mesin ini memiliki performa di atas M40 karena mesin yang sudah DOHC (Double Overhead Camshaft) dan sudah memakai teknologi injeksi yang lebih advance (Bosch 1.7 injection).

Meski sama-sama berkapasitas 1.800 cc, namun M42B18 mampu menyembur tenaga antara 136-140 dk. Bandingkan dengan M40 yang hanya berkutat di angka 110-115 dk.

Apalagi setelah header kit juga dibuatkan secara customized untuk mesin anyar ini, gas buang yang semakin free flow mampu meningkatkan akselerasi pada putaran bawah dan menengah.

Masih belum puas dengan performa, injector Bosch bawaan mesin ditukar dengan injector copotan dari Ford Mustang GT yang punya debit bensin lebih deras dan tinggal plug n play.

Konsekuensinya, bensin pun semakin ngocor. Bila tadinya masih dapat konsumsi 8-9 km/liter sekarang sekitar 6-7 km/liter setelah header dan muffler kit terpasang. Kalau mobil buat harian, lumayan juga budget bensin perbulannya.

Berburu Parts Langka
Selesai sudah perjuangan untuk engine swap. Tetapi jadi tanggung, karena tongkrongan mobil masih standar.

Biar tampilan nggak kebanting, aksesoris full Schnitzer dipasangkan ke seluruh mobil. Istilah kerennya single tuner.

Mulai dari pelek, body kit, shift knob, pedal gas hingga setir kemudi berlabel Schnitzer. “Berburu parts Schnitzer lumayan lama dan butuh kesabaran karena sudah mulai langka,” jelas pria yang tinggal di bilangan Cipete, Jaksel ini.

Perburuan yang tidak tanggung-tanggung, malah berujung ke parts aneh yang tak lazim seperti lampu dengan smoked lens.

Head lamp dapat yang buatan Hella dan lampu rem keluaran Magneti Marelli. "Di Tanah Air, lampu tergolong langka," bangga Gita.

Termasuk duck tail Foha tipe 1235 yang banyak diburu pemilik E30. “Beruntung juga ada internet karena sebagian parts dapat dunia maya,” bisik pria yang berulang tahun setiap akhir Juni ini.

Tak kalah unik adalah sepasang jok orisinal BMW 325i E30 versi sport yang semi bucket. Makin ganteng saja tampilan kabin bersanding dengan setir AC Schnitzer.   (mobil.otomotifnet.com)