Jenis dan Fungsi Busi
Jenis dan Fungsi Busi –Busi
adalah Salah satu komponen penting dalam mesin otomotif. Dalam kendaraan
yang menggunakan prinsip otto (berbahan bakar bensin), busi digunakan
sebagai pemantik atau penyalaan campuran bensin dan oksigen yang
terkompresi di dalam ruang bakar (combustion chamber/ cylinder).
Busi adalah elektroda yang merubah
aliran listrik dari ignition coil menjadi percikan api. Memiliki badan
terbuat dari keramik yang berfungsi sebagai insulator, yaitu mencegah
atau mengisolasi arus, sehingga arus yang dihasilkan tidak bocor dan
mengalir langsung ke bagian elektroda di tengah yang terbuat dari bahan
metal bisa berupa tembaga, platina, atau iridium.
Elektroda busi mendapatkan energinya
terhubung dengan terminal yang menyalurkan arus listrik dari coil
ignition atau magnet yang membangkitkan daya listrik hingga ribuan volt.
Jenis dan Fungsi Busi yang populer
adalah yang menggunakan elektroda dari bahan iridium karena dianggap
memiliki masa pakai yang lama (lebih dari 40,000 km) serta memiliki
resistor yang lebih kecil sehingga bisa memantik api dalam voltase lebih
kecil, busi ini sering dijual dengan sebutan busi racing.
Beberapa merk busi yang beredar di
pasaran Indonesia dan paling populer adalah NGK, Denso, SplitFire,
Autolite. Harga busi variatif mulai dari hitungan belasan ribu rupiah
hingga ratusan ribu rupiah.
Jenis dan Fungsi Busi
Jenis dan Fungsi Busi Metal Elektroda
Tembaga (Copper)
- Metal untuk busi yang paling konvensional adalah tembaga (copper) sudah digunakan sejak pertama kali ditemukan oleh Etienne Lenoir (1860). Tembaga menghasilkan sumber api yang lebih besar dan stabil namun permasalahan utama dalam penggunaan tembaga sebagai eletroda busi adalah tingkat keausannya yang lebih cepat dibanding metal lainnya.
- Memiliki tingkat tahanan yang lebih besar membutuhkan diameter material yang besar karena hanya efektif pada voltase besar, sehingga busi harus diganti setiap 25,000 km.
Platinum
- Bahan metal yang akhir-akhir ini digunakan untuk elektroda busi, keuntungannya tip elektroda bisa dibuat lebih kecil sehingga lebih efektif dan memiliki umur pemakaian dua kali lipat bahan tembaga, kelemahannya platinum menghasilkan overheat lebih besar dibanding bahan tembaga.
Ridium
- Bersifat sama dengan bahan platinum dengan umur pemakaian lebih lama.
- Masih banyak bahan elektroda yang digunakan seperti perak bahkan emas/ palladium, pengukuran efektifitas yang dihasilkan oleh elektroda saat ini bukan hanya mengukur pada tingkat percikan api tapi juga mengukur ledakan plasma yaitu ledakan akibat ionisasi photon yang terjadi dalam hitungan nanodetik.
Konfigurasi Ground Elektroda
- Ground elektroda adalah bahan metal yang menghubungkan tip elektroda yang memungkinkan terjadi hubungan balik ketika terjadi ionisasi sehingga terjadi ledakan.
- Besar kecilnya ledakan tergantung pada jarak antara tip dan ground elektroda yang sering disebut gap, jarak gap menjadi ukuran efektifitas ledakan dan sempurna tidaknya pembakaran. Jarak 0.5 mm dianggap paling ideal dan efisien, pada pengujian menghasilkan durabilitas busi selama 400 jam dan konsumsi bahan bakar yang lebih irit.
- Bentuk Ground elektroda juga mempengaruhi efektifitas dan efisiensi ledakan plasma, tipe J yang konvensional dianggap kurang baik untuk kesinambungan pembakaran, maka busi saat ini memiliki beberapa konfigurasi seperti X, chamber swirl, Torque master.
Kesesuaian Busi
- Sesuaikan penggunaan Jenis dan Fungsi Busi berdasar pada label yang tertera pada VIN (Vehicle Identification Number) yaitu label yang biasanya terdapat di balik kap mesin untuk mobil, atau tanyakan pada dealer yang mengeluarkan kendaraan yang anda gunakan.
Demikian artikel tentang Jenis dan Fungsi Busi, semoga bermanfaat bagi info otomotif Anda. Artikel yang berkaitan dengan Jenis dan Fungsi Busi
jenis busi denso, jenis busi tdr, jenis
busi untuk mobil, jenis busi ngk, fungsi busi motor, fungsi busi denso
iridium, fungsi busi pemanas, fungsi busi dingin, jenis dan fungsi
busi mobil, jenis dan fungsi busi motor, jenis dan fungsi busi serta
kofigurasinya